WORLD FAIR TRADE DAY 2019 :
“FAIR TRADE INNOVATES”
Gagasan perdagangan yang berkeadilan (beretika) tidak hanya berhenti pada pemahaman cerita dibalik sebuah produk, tetapi seharusnya juga keberlanjutan (sustainability) pada kehidupan pembuat product dan lingkungannya. Perdagangan berkeadilan yang beretika perlu dimaknai sebagai upaya peningkatan kesejateraan yang berpegang teguh kepada prinsip prinsip kemanusiaan, komunikasi, kesetaraan dan perlindungan hak baik produsen maupun konsumen. Fair trade sebagai sebuah gerakan perlu kembali dimaknai sebagai usaha perwujudan perdagangan yang berkeadilan yang berpegang teguh pada prinsip-prinsip seperti mempraktekkan perdagangan yang tidak semata-mata mengejar keuntungan, tetapi juga mengutamakan kesejahteraan sosial, ekonomi, dan lingkungan bagi produsen kecil; berkomitmen pada produksi yang tidak melibatkan anak di bawah umur, bebas dari diskriminasi gender dan kebebasan berasosiasi; memastikan kondisi kerja yang layak; serta memiliki kepedulian pada keberlanjutan lingkungan
Dalam upaya peningkatan pemahaman perdagangan berkeadilan dan beretika, maka dalam rangka peringatan Hari Fair Trade Sedunia yang jatuh pada setiap sabtu minggu kedua bulan mei, Forum Fair Trade Indonesia menggelar Sarasehan dengan tema “ Fair Trade Innovates”. Innovasi untuk membuka peluang dan ruang untuk perempuan menjadi pemimpin. Perlu diketahui bahwa saat ini perusahaan member fair trade, 52% CEOnya adalah perempuan. Perkembangan dan pertumbuhaan ekonomi semakin pesat yang menciptakan ketidaksetaraan yang sangat besar, dengan fair trade melawan trend ini me dan menciptakan Innovasi untuk lebih banyak menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat terutama yang terpinggirkan dan diffable. Innovasi yang menyelamatkan bumi dan Produksi yang tidak bertanggungjawab yang dapat menghancurkan planet. Fair trade hadir untuk memberikan alternatif produksi yang bertanggungjawab dan berkelanjutan.
Dengan mengundang para pelaku perdagangan di semua sektor dan lini, baik pelaku start-up, exportir, importir dan retailer dan juga dari kalangan akademisi diharapkan pemahaman mengenai gerakan perdagangan berkeadilan bisa menjadi “virus” yang memberikan dampak positif untuk peningkatan kesejahteraan para pelaku perdagangan.
Sarasehan ini diselenggarakan untuk memberi ruang di mana pelaku usaha, pemerintah, akademisi, serta publik dapat berdiskusi mengenai fair trade sebagai sebuah alternatif perdagangan berkeadilan yang mampu berinnovasi untuk membangun ekonomi yang berkelanjutan dan bertanggungjawab.
Tinggalkan Balasan